Pada 20. Augustus 1977 NASA meluncurkan wahana nirawak Voyager 2 untuk
misi tak berbatas. Pada 5 September giliran Voyager 1 diterbangkan
dengan misi yang sama. Kedua wahana bertugas menjelajahi sistem tata
surya dan mempelajari planet Jupiter dan Saturnus. Berkat baterai
Plutonium, kedua wahana masih bertugas hingga kini.
Kedua wahana yang masing-masing berbobot 825 kilogramm itu adalah misi
paling sukses yang pernah diluncurkan NASA. Hingga kini keduanya masih
mengirimkan data akurat secara berkala dari luar tata surya. NASA
meyakini Voyager 1 dan 2 masih akan terbang hingga tahun 2030.
Melampaui Heliopause
Pada 25. Augustus 2012 Voyager 1 menerobos Heliopause - batas terluar sistem tata surya. Pencapaian tersebut dirayakan karena Voyager 1 tercatat sebagai mesin buatan manusia terjauh dalam sejarah, yakni 139 lipat jarak antara Bumi dan Matahari.
Titik di mana angin surya mengalami perlambatan
dinamai "termination shock", dan titik di mana medium antarbintang dan
tekanan angin surya adalah sama disebut 'heliopause'. Titik di
mana medium antarbintang berbalik arah, dan mengalami perlambatan saat
bertabrakan dengan heliosfer disebut bow shock.
Di Ujung Tata Surya
Sistem tata surya memiliki beberapa perbatasan. Yang pertama adalah "Termination Shock" - kawasan di mana angin surya melambat secara mendadak. Adapun Heliopause menjadi batas akhir Heliosfer yang merupakan gelembung raksasa, di mana angin surya melindungi tata surya dari radiasi medium antarbintang. Setelah melewati Heliopause, Voyager mengukur tingkat kepadatan Plasma mencapai 40 kali lipat.
Piringan Emas buat Alien?
Alien memang tidak pernah ditemukan, namun Nasa berharap suatu saat bisa berkomunikasi. Caranya? Dengan mengirimkan piringan emas yang anti karat. Selain membuat foto akurat dari berbagai planet, Voyager 1 dan 2 juga dibekali sebuah piringan digital yang menyimpan gambar dan suara manusia, hewan dan alam di Bumi. Selain itu piringan ini juga menyimpan arah navigasi menuju Bumi dan sejumlah lagu paling ikonik pada masa itu. Suatu pekerjaan yang sia-sia!
Modernisasi Tanpa Henti
Pusat kendali misi Voyager dibangun di California Institute of Technology (Gambar dari 1980). Meski aktif sejak 1977, pusat kendali di CalTech terus mengalami modernisasi. Namun begitu NASA tetap berkonsultasi pada teknisi yang ikut mengembangkan Voyager dan kini telah pensiun, jika terjadi malfungsi atau kerusakan.
Sumber:
http://www.msn.com/id-id/berita/teknologidansains/voyager-40-tahun-menjelajah-tata-surya/ss-AAqtpbr?ocid=wispr#image=1
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment