Social Icons

Sabtu, 16 September 2017

Mitos Antariksa


Bila kamu bukan karyawan NASA, mungkin pengetahuan tentang Antariksa kamu dapat dari buku, film, guru atau saudaramu.

Apakah benar matahari kita itu berwarna kuning?
Apa astronot meledak di angkasa?
Apakah separuh dari Bulan selalu gelap?

Apa lagi? Bumi datar?


Tembok Cina

Mungkin kamu pernah membaca, "Tembok besar Cina bisa terlihat dari Bulan." Apa benar begitu? Sebenarnya, tidak ada struktur bangunan yang terlihat dari luar angkasa!

Matahari.
Meski kita sudah diingatkan untuk tidak melihat langsung matahari, tapi kamu pasti pernah melihatnya beberapa detik. Lalu kamu melihatnya sebagai warna kuning. Bahkan di buku juga warnanya kuning. Dan bila kamu meminta adikmu atau anak usia 5 tahun menggambar matahari pasti mereka menggambar dengan warna kuning. Padahal matahari tidak berwarna kuning.

Kita tidak akan menemukan warna kuning jika cakram surya terlihat dari luar angkasa. Jika kita melihat gambar yang diproyeksikan dari matahari di siang hari, warnanya putih seluruhnya, terutama jika diambil di tempat yang tinggi.

 Apakah matahari berapi? Matahari bukanlah bola raksasa yang memiliki api abadi, tapi gas yang dikonversi menjadi sinar gamma, inilah yang membuatnya bercahaya. 

Bulan

Kata orang, bulan pasti sangat kencang karena bisa mengitari bumi dalam satu hari. Benarkah demikian? Faktanya, satelit bumi ini lebih lambat dan membutuhkan waktu 27 hari untuk mengorbit. Inilah yang menyebabkan mengapa bulan setiap hari tampak berbeda.

Bulan memiliki sumbu sendiri saat mengorbit bumi. Kita hanya melihat 59% permukaannya, tapi ini tak berarti kita tak bisa melihatnya dari matahari.

Merkurius

Pasti kamu pikir, Merkurius planet paling panas di sistem tata surya, sebab jaraknya paling dekat dengan matahari. Padahal atmosfer lebih berpengaruh dibandingkan dengan kedekatan dengan matahari. Sebenarnya, Venus adalah planet yang lebih panas dibandingkan merkurius, yang suhunya berkisar -173 derajat Celsius sampai 427 derajat Celsius.

Suara di Angkasa
Dalam film-film futuristik (misalnya Star Trek, Star Wars, Guardian of Galaxy, dll), bila ada benturan di luar angkasa pasti menghasilka suara menggelegar, padahal suara tidak bisa merambat tanpa udara. Tanpa udara, benturan di antariksa tidak bersuara.

Astronot

Apakah astronot meledak di ruang angkasa? Tidak mungkin bisa selamat di antariksa bila tidak menggunakan baju khusus. Dalam hitungan menit, tubuh akan mati lemas dan darah. Tapi Anda tidak akan meledak. Tubuh Anda akan membengkak, tapi kulit manusia cukup kuat untuk menahan ledakan.

Meteorit 

Meteorit beku di luar angkasa, ketika masuk ke atmosfer makan akan mengeluarkan api, mereka jatuh sangat cepat sehingga tidak mungkin sangat panas. Mungkin ketika jatuh hanya hangat. 

Graviasi

Kalau astronot melayang tidak berarti tidak ada gravitasi. Benarkah demikian?  Sebenarnya, gravitasi tetap ada. Inilah yang membuat obyek tetap bergerak di orbit. Astronaut di luar angkasa terlihat melayang kerena mereka secara konstan jatuh.


Kesimpulan
Menjadi seorang scientist, jangan menjadi apa kata orang saja tetapi kita harus menyelidiki, yang mana yang benar dan ilmiah. Mitos hanya ditempatkan di buku dan film fiksi ilmiah saja. bukan fakta yang sebenarnya.

Sumber 1
Sumber 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates